A. STANDAR
KOMPETENSI
2.
Memecahkan
masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan
B. KOMPETENSI
DASAR
2.1 Menerapkan konsep kesalahan pengukuran
C. INDIKATOR
1.
Hasil
membilang dan mengukur dibedakan berdasar pengertiannya
2.
Hasil
pengukuran ditentukan salah mutlak dan salah relatifnya
3.
Persentase
kesalahan dihitung berdasar hasil pengukurannya
4.
Toleransi
dihitung berdasar hasil pengukurannya
D. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi konsep
bilangan berpangkat, diharapkan siswa dapat :
1.
Membedakan pengertian dan mengukur.
2.
Melakukan kegiatan pengukuran terhadap
suatu objek.
3.
Menghitung kesalahan (salah mutlak dan
salah relative) suatu pengukuran.
4.
Menghitung persentase kesalahan suatu
pengukuran.
5.
Menghitung toleransi hasil suatu
perngukuran, serta
6.
Menerapkan konsep kesalahan pengukuran
pada program keahlian.
E. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Pengertian Membilang dan Mengukur.
Membilang
adalah merupakan sesuatu yang pasti (eksak)
sedangkan mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan atau suatu kegiatan atau proses
mengidentifikasi atau mengumpulkan fakta/data kemudian membandingkan fakta
tersebut terhadap suatu parameter atau ukuran tertentu dengan tujuan tertentu.
Contoh
membilang :
Banyaknya
siswa kelas X SMK N 8 adalah 200 orang.
Contoh
mengukur :
Panjang
tuas perseneling mekanik alat berat itu ±100 cm.
2. Pembulatan
Aturan
pembulatan hasil pengukuran adalah :
“Jika angka pada digit terakhir
lebih besar atau sama dengan 5 maka angka di depannya ditambahkan satu. Jika
angka pada digit terakhir kurang dari 5 maka angka didepannya tetap”.
Jenis-jenis
pembulatan :
a. Pembulatan
ke satuan pengukuran terdekat
Contoh :
1) 75,
5 cm = 75 cm ………….(dibulatkan ke cm terdekat)
2) 28,
3576 kg = 28, 36 ……….(dibulatkan ke perseratusan kg terdekat)
b. Pembulatan
ke banyaknya tempat decimal
Contoh :
1) 47,
25369 = 47, 2537 ……….(dibulatkan ke-4 tempat decimal)
2) 47,
25369 = 47, 254 ……….(dibulatkan ke-3 tempat decimal)
3) 47,
25369 = 47, 25 ……….(dibulatkan ke-2 tempat decimal)
4) 47,
25369 = 47, 3 ……….(dibulatkan ke-1 tempat decimal)
c. Pembulatan
ke banyaknya angka signifikan
Ketentuan untuk menyatakan angka
signifikan.
1) Semua
angka selain nol adalah signifikan
Contoh : 6341, 8
……..mempunyai angka signifikan 5
2) Angka
0 signifikan jika letaknya diantara angka-angka signifikan.
Contoh : 807003 ………mempunyai 6 angka
signifikan.
3) Angka
0 signifikan jika muncul setelah tanda tempat decimal dan angka-angka lain yang
signifikan.
Contoh : 20, 080 km …………mempunyai angka
signifikan 5
4) Angka
0 tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang bukan nol meskipun
muncul setelah tanda tempat decimal.
3. Kesalahan Hasil Pengukuran
a. Satuan
Ukur Terkecil
Adalah satu yangka yang diperhitungkan
sebagai tingkat ketelitian alat ukur.
b. Salah
Mutlak (Absolut)
Salah mutlak = setengah dari satuan
pengukuran.
c. Salah
Relatif
Adalah kesalahan pengukuran yang
dipengaruhi tingkat kepentingan tertentu.
Rumus SR =
d. Persentase
Kesalahan
Merupakan salah relative yang dinyatakan
dalam bentuk persen.
Rumus = salah relative × 100%
e. Toleransi
Toleransi dalam pengukuran dirumuskan
sebagai selisih antara pengukuran terbesar (batas atas pengukuran) yang dapat
diterima dengan pengukuran terkecil (batas bawah pengukuran) yang dapat
diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar