Sabtu, 02 November 2013

RPP KD.2 SK 6



A.      STANDAR KOMPETENSI
6.        Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

B.       KOMPETENSI DASAR
6.2    Mendeskripsikan  ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.

C.       INDIKATOR
1.        Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi dibedakan.
2.        Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi, ditentukan  nilai kebenarannya
3.        Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya

D.      TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian pada kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat :
1.    Memberi contoh dan membedakan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dan ingkarannya.
2.    Membuat tabel kebenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dan ingkarannya, serta
3.    Menentukan nilai kebenaran dari ingaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dan ingkarannya.
E.       MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan Kedua
1.      Ingkaran (Negasi)
Negasi atau ingkaran adalah penolakan dari pernyataan yang sudah ada. Jika sebuah pernyataan bernilai logika salah maka negarinya bernilai logika benar dan jika pernyataan bernilai logika benar maka negasinya bernilai logika salah. Lambang negasi p adalah “p”.
Contoh :
a.       p : 2 adalah bilangan prima (B)
-p : 2 adalah bukan bilangan prima (S)
b.      p : Ali anak orang kaya (B)
-p : Ali bukan anak orang kaya (S)

2.      Konjungsi dan Disjungsi
·      Konjungsi
Gabungan dari dua kalimat tunggal atau lebih dengan menggunakan kata sambung dan, atau, jika-maka, jika dan hanya jika disebut kalimat majemuk. Jika dua pernyataan digabungkan dengan kata “dan” maka pernyataan itu disebut konjungsi. Penulisan kata gabung “dan” pada konjungsi dinotasikan dengan tanda “^”.
Contoh :
a.     p : 9 adalah bilangan ganjil (B)
q : 9 adalah bilangan prima (S)
p ^ q : 9 adalah bilangan ganjil dan prima (S)
b.    p : 7 adalah bilangan genap (S)
q : 7 adalah bilangan khayal (S)
p ^ q : 7 adalah bilangan genap dan khayal (S)

·      Disjungsi
Jika dua pernyataan digabungkan dengan kata “atau” maka pernyataan majemuk ini disebut disjungsi. Disjungsi mempunyai makna benar jika paling sedikit satu dari pernyataan bernilai benar. Lambang disjungsi adalah “”.
Contoh :
a.       p : Tono pergi fotocopi
q : Andi pergi fotocopi
p : Tono atau Andi pergi fotocopi
b.      p : 5 adalah bilangan bulat
q : 5 adalah ilangan ganjil
p : 5 adalah bilangan bulat atau ganjil

3.      Implikasi, Biimplikasi
·      Implikasi (Kondisional)
Pernyataan majemuk yang berbentuk “jikap maka q” disebut implikasi atau kondisional. Lambang penulisan implikasi “” atau “”.
Dari lambang diatas dapat bermakna :
a.       Jika p maka q
b.      p hanya jika q
c.       p syarat yang cukup untuk q
d.      q syarat yang perlu untuk p
Contoh :
a.       p : Ahmad siswa yang rajin (B)
q : Ahmad siswa yang naik kelas (B)
 : Jika Ahmad siswa yang rajin maka Ahmad siswa yang naik kelas (B)
b.      p : 7 x 2 = 72 (S)
q : 6 + 4 = 10 (B)
 : Jika 7 x 2 = 72 maka 6 + 4 = 10 (B)

·      Biimplikasi
Pernyataan majemuk yang berbentuk p jika dan hanya jika q disebut biimplikasi. Penulisan biimplikasi menggunakan lambang
Notasi di atas dapat bermakna :
a.       p jika dan hanya jika q
b.      p ekuivalen q
c.       p syarat yang perlu dan cukup untuk q.
Contoh :
a.       p : Gajah binatang berkaki empat (B)
q : Gajah bertelinga lebar (B)
 : Gajah binatang berkaki empat jika dan hanya jika Gajah bertelinga lebar (B)

Pertemaun Ketiga
1.      Ingkaran
Untuk menentukan ingkaran ingkaran atau negasi dari sebuah pernyataan maka penulisan ditambah kata “tidak, tidak benar bahwa, atau buka” di depan pernyataan.
Tabel kebenaran dari negasi sebagai berikut.
p
-p
B
S
S
B


Contoh :
a.       p : 2 adalah bilangan prima (B)
-p : 2 adalah bukan bilangan prima (S)
b.      p : Ali anak orang kaya (B)
-p : Ali bukan anak orang kaya (S)

2.      Konjungsi
Pernyataan majemuk p dikatakan benar jika kedua-duanya benar, selain kondisi / hal itu pernyataan dikatakan salah.
Tabel kebenaran dari konjungsi sebagai berikut.

p
q
p
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

Contoh :
a.      p : 9 adalah bilangan ganjil (B)
q : 9 adalah bilangan prima (S)
p ^ q : 9 adalah bilangan ganjil dan prima (S)
b.     p : 7 adalah bilangan genap (S)
q : 7 adalah bilangan khayal (S)
p ^ q : 7 adalah bilangan genap dan khayal (S)

3.      Disjungsi
Pernyataan majemuk p dikatakan salah jika kedua-duanya salah, selain hal itu pernyataan dikatakan benar.
Tabel kebenaran dari disjungsi adalah sebagai berikut.
p
q
p
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

Contoh :
a.    p : Tono pergi fotocopi
q : Andi pergi fotocopi
p : Tono atau Andi pergi fotocopi
b.    p : 5 adalah bilangan bulat
q : 5 adalah ilangan ganjil
p : 5 adalah bilangan bulat atau ganjil

4.      Implikasi
Pernyataan majemuk “” akan dikatan bernilai salah jika  p benar dan q salah,selain hal tersebut pernyataan dikatakan benar.
Tabel kebenaran dari implikasi sebagai berikut.
p
q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B

Contoh :
a.    p : Ahmad siswa yang rajin (B)
q : Ahmad siswa yang naik kelas (B)
 : Jika Ahmad siswa yang rajin maka Ahmad siswa yang naik kelas (B)
b.    p : 7 x 2 = 72 (S)
q : 6 + 4 = 10 (B)
 : Jika 7 x 2 = 72 maka 6 + 4 = 10 (B)

5.      Biimplikasi
Pernyataan  akan dikatakan benilai benar jika p dan q mempunyai nilai logika yang sama, selain hal itu pernyataan dikatakan salah.
Tabel kebenaran dari biimplikasi adalah sebagai berikut :
p
q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
B
Contoh :
a.    p : Gajah binatang berkaki empat (B)
q : Gajah bertelinga lebar (B)
 : Gajah binatang berkaki empat jika dan hanya jika Gajah bertelinga lebar (B)

F.        METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab


G.      LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Kedua
Pendahuluan         :
1)        Guru mengucapkan salam pada saat akan memasuki ruang kelas ( Karakter : Religius ).
2)        Guru bersama siswa berdoa bersama sebelum memulai kegiatan belajar. ( Karakter : Religius )
3)        Guru mengabsen kehadiran siswa, dan menanyakan siswa yang tidak masuk kepada teman yang lainnya. ( Karakter : Disiplin )

Apersepsi              : Mengingatkan kembali tentang konsep dari logika matematika.

Motivasi                :  Apabila materi tentang sub bab ini siswa mampu mempelajari dengan baik, siswa diharapkan mampu membedakan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi.

Kegiatan Inti         :
1.       Eksplorasi
a.    Guru memberikan gambaran tentang materi yang akan dipelajari mengenai ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. (Karakter : Rasa Ingin Tahu)
b.    Guru mendefinisikan tentang pengertian ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
c.    Bersama dengan siswa guru memberikan contoh-contoh tentang ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.

2.       Elaborasi
a.     Guru memberikan soal yang berkaitan dengan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. ( Karakter : Kreatif )
b.    Bersama dengan guru, siswa membahas soal-soal tersebut ( Karakter : Cinta Ilmu )
c.     Siswa diberikan tugas sebagai tugas individu mengenai materi ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. ( Karakter : Tanggung Jawab )

3.      Konfirmasi
a.    Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui. ( Karakter : Rasa Ingin Tahu )
b.      Guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. ( Karakter : Ingin Tahu )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar